Banner Ormek Hiasi PBAK Uinsa
Edukasipers.org
–Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya selasa (28/8/18) hari
pertama Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Dengan tema
“Mahasiswa Menjadi Patriot NKRI yang Berilmu dan Berakhlaqul Karimah”.
Di Fakultas Syariah
dan Hukum (FSH) terpampang banner Organisasi Ekstra (Ormek). Serta sejumlah
bendera kecil yang berjumlah 7 dibeberapa pohon. Bendera yang berlogo Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syariah dan Hukum Komisariat UIN Sunan
Ampel Surabaya.
Berdasarkan surat
edaran Nomor: B-2689/UN.07/01/R/R3/PP.00.9/08/20018 tentang PBAK. keputusan
wakil rektor bidang kemahasiswaan dan kerjasama UINSA- Ma’shum pada 10 Agustus 2018
“Melarang kepada segenap panitia dan mahasiswa Uinsa untuk membuat banner,
poster, brosur dan publikasi lain yang mengandung pemikiran kontroversial,
ideologi terlarang, SARA dan lain-lain.”
Dewan Eksekutif
Mahasiswa (Dema) FSH – Alung sapaan akrabnya saat diklarifikasi terkait banner
yang berlogo dan bertuliskan selamat datang mahasiswa baru di FSH sudah
mendapatkan izin dan tidak mepersalahkannya.
“Karena saat hari
pertama PBAK banner dari pihak Dema belum selesai. Sehingga dipasang banner
ormek. Pada saat hari kedua sampai sekarang banner Ormek sudah dipindahan,”
imbuh ketua Dema FSH.
Saat crew LPM
Edukasi wawancara lansung di gedung Twin Tower lantai 3, rektor tiga mengatakan,
“Maaf sebelumnya saya tidak tau percis posisinya dimana. Kalau saya tau akan diperingati.
Artinya jangan semata-mata kita melarang, kecuali kita memiliki regulasi untuk
ormek masuk kampus,”
“Kita tidak bisa main
sanksi. Soal nanti, sudah diperingati mengikuti proses yang ada. Baru kita
melalukan sanksi jika perlu. Kitakan sama-sama masih belajar, begitu juga
dengan mahasiswa perlu kita ingatkan yang baik seperti apa. Sehingga nanti
tetap berjalan pada rilnya. Tetapi memang ormek pada saat PBAK tidak
diperbolehkan.” Imbuh rektor bidang kemahasiswaan dan kerjasama UINSA.
Ahmad Zulal Abu Main
mengatakan, “Bendera atau banner PMII itu tidak boleh dipublikasikan pada saat PBAK,
kalau hal tersebut dilakaukan oleh ormek lainnya, ada kecemburuan,” Pungkasnya
saat dijumpai di depan FSH.
“Seyogyanya bendera
yang sifatnya kepentingan. Aslinya Ormek tidak boleh dengan mudah berkibar di
kampus. Karena hal itu membuat kecemburuan dianatra organisasi extra yang
lain,” imbuh Abu mahasiswa asal Gresik dan alumni Uinsa 2018 Program Studi
Hukum Tata Nagara FSH.
(MCS)
3 komentar
Kok aneh? Banner dema kok digantikan baner ormek? Ada apa dema sama ormek tsb? Kenapa kok tidak semua baner di pasang saja? Wahh netralitas dan keadilan perlu di tanyakan ini
Apa mungkin dari pihak dema nya yang belum bisa ngelunasin Benner ya hehe.?mengenai PBAK sendiri kan sudah di umumkan untuk mempersiapkan nya jauh jauh hari,, wahh keuangannya ngak beres berarti ini.. bung,, lalu kemana larinya uang tersebut..? Toleransi pun ngak ada , kan sudah ada larangan,, hehe
GOBLOK SEMUA.. UDAH MAHASISWA OTAK GK DI PAKEK... ALASAN APAPUN TETAP SALAH.. ATURAN YA ATURAN DAN HARUS DI PATUHI... MIRIS LIATNYA MASIH PENGENALAN KOK SEPERTI ITU.BIAR APAA?? MEMALUKAN!!
Posting Komentar