Hak Prerogatif Panitia, Saiful Jazil: Tak Seharusnya Panitia Halangi Pers Liput PBAK FTK 2019
Dok. Edu|Balqis Salah satu panitia PBAK FTK menghalangi kru Edukasipers untuk meliput kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiwaan di dalam Auditorim UIN Sunan Ampel Surabaya |
Edukasipers.org
- Surabaya (16/08/2019) PBAK UINSA memasuki hari ketiga, seluruh kegiatan
dilakukan oleh pihak fakultas masing-masing. Mahasiswa baru Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan ditempatkan di Gedung Auditorium.
Beberapa
materi dari Dekan, Wadek I, Wadek II, dan Wadek III FTK telah disampaikan. Sayang,
kru Edukasipers tidak diberi izin panitia untuk meliput apa yang disampaikan jajaran
dekanat dalam materi.
Panitia
PBAK FTK 2019 hadang kru Edukasipers saat akan meliput kegiatan, panitia yang
berjaga di depan pintu Auditorium melarang kru untuk masuk dan melakukan
liputan. Eka selaku koordinator lapangan kegiatan itu memberikan alasan bahwa
forum akan menjadi tidak kondusif.
"Ya
kita kan nggak tau nanti ngordinasinya kan biar mudah kalau hanya maba yang di
dalam. Ini keputusan prerogatifnya dari panitia. Jadi, tugasnya panitia supaya forum
yang di dalam kondusif itu bagaimana." ujarnya.
Ketua
Dema FTK, Aziz, saat ditemui kru Edukasipers menjelaskan bahwa dirinya
memperbolehkan kru Edukasipers untuk meliput kegiatan, “Saya juga nggak tahu
anak-anak itu nggak suka dipaksa, saya sebenarnya nggak papa, saya tergantung hatinya
anak-anak.” ungkapnya.
Aziz
juga meminta kru Edukasipers lebih merayu panitia agar memperbolehkan masuk dan
meliput kegiatan. Sementara itu, Ketua PBAK FTK, Bagus menuturkan bahwa yang
mengatur kegiatan hari ini adalah korlap, pihaknya tidak ikut campur terkait pelarangan
peliputan PBAK FTK.
“Yang
tidak memperbolehkan siapa? Ya sampean tanya orange. Kalo misale besok masih nggak
boleh ya sampean ajak aku.” Imbuh mahasiswa program studi Pendidikan Agama
Islam itu.
Wadek
III Bagian Kemahasiswaan FTK, Dr. H. Saiful Jazil, M.Ag menanggapi terkait pelarangan
peliputan oleh panitia, sebenarnya karena ini acara kegiatan internal kampus, bukan
ekstra, kalau kegiatan di kampus maka siapapun yang berstatus mahasiswa ingin melihat
dan menikmati diperbolehkan. Dan sebenarnya panitia yang ada di sekitar itu bukan
semua panitia resmi, yang resmi hanya 30, mereka sebenarnya volunteer ingin
membantu.
“Lho,
kok nggak bilang sama panitia dosen-dosen. Tapi saya ya nggak tau kalau ada
peristiwa itu, apalagi ini Edukasi kan resmi, ya itu nggak boleh dihalangai wong
itu mau mempublikasikan kegiatan kita. Ya itu mahasiswa yang jadi panitia itu
salah, mungkin merasa jadi apa gitu. Jadi nggak boleh mestinya.” pungkasnya. (sa/brn/ar)
1 komentar
Assalamualaikum, Dari issue yang saya dapat dari beberapa temen2 maba bahwasanya panitia juga membatasi ruang gerak maba "hati hati ya dek kalau ada pers"
Betul kata Pak Jazil, sudah seharusnya kegiatan PBAK yang sangat krusial ini diliput oleh pers fakultas. Seperti fakultas dakwah, yang memiliki DakwahTV sebagai unggulan fakultasnya. Sudah semestinya hal ini menjadi perhatian penting bagi dema fakultas, dan pihak terkait.
Terimakasih, salam literasi
Wassalamualaikum
Posting Komentar