Putri Sulung Gus Dur: Guru Besar Jangan Terpenjara dengan Gelar Baru
Dok. Edu | Rachmad
Edukasipers.org – Kamis (10/02/2022) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya adakan pengukuhan Guru Besar baru di Gedung Sport Center and Multipurpose UINSA Surabaya.
Tercatat 77 Guru Besar telah dikukuhkan UINSA Surabaya. Mereka
yang dikukuhkan adalah Wiwik Setiyani (Guru Besar Bidang Ilmu Sosiologi Agama),
Rubaidi (Guru Besar Bidang Ilmu Tasawuf), Ahmad Zainul Hamdi (Guru Besar Bidang
Ilmu Sosiologi Agama), dan Syamsul Huda (Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah
Peradaban Islam).
Acara tersebut dihadiri Alissa Qotrunnada Wahid, putri Presiden
Republik Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid. Dalam pidatonya, Alissa sampaikan, Guru
Besar agama Islam sangat dinanti kedalaman dan keluasan ilmunya.
“Menjadi Guru Besar bidang agama Islam, kita tahu peran umat
Islam di Indonesia ini sangat signifikan. Relasi agama dengan kehidupan
masyarakat, relasi agama dengan negara selalu menjadi dinamika.”
“Maka kehadiran para guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya
dengan kedalaman dan keluasan ilmunya serta darma baktinya sangat dinanti untuk
mewarnai bahkan membentuk kehidupan sosial keagamaan kita”, Jelas wanita
kelahiran Jombang tersebut.
Menurutnya, profesor berkualitas mengerti keadaan masyarakat
secara nyata dibanding yang tak acuh pada sekitar.
“Seorang profesor yang berangkat dari realita dan hidup
dalam masyarakat akan sangat berbeda dengan profesor yang hidup di menara gading”, Imbuhnya.
Aktivis Gusdurian Nasional itu berharap guru besar yang
dikukuhkan berikan pengaruh positif kepada masyarakat.
“Semoga para guru besar yang hari ini dikukuhkan tidak
terpenjara dengan gelar barunya, namun justru mengajarkan pada kita bagaimana
membawa ilmu sebagai kekuatan perubahan dalam masyarakat”, pungkasnya.
(RR/RH)
Tidak ada komentar
Posting Komentar