Hari Pertama PBAK 2023: Penuturan Saksi Mata
Edukasipers.org - Senin (14/08/2023) Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) berubah menjadi sorotan ketika terjadi insiden kericuhan di tengah acara. Seoramh pengisi acara PBAK berikan kesaksian tentang peristiwa tersebut: kronologi dan suasana yang terjadi selama kejadian.
Narasumber, AL, berikan gambaran pelaksanaan konsep PBAK yang berbeda dari tahun sebelumnya.
"Konsepan tahun ini, PBAK, terbilang baru. Biasanya mahasiswa dikumpulkan di Twin Tower terlebih dahulu. Namun kali ini berbeda, langsung dimasukkan ke Sport Center, pembukaan mengusung konsep wisuda."
Dijelaskan lebih lanjut olehnya bahwa yel-yel "UKT larang" bermula saat beberapa fakultas berlempar pertanyaan tentang kabar lalu kemudian disusul dengan yel-yel.
“Waktu transisi kedatangan mahasiswa itu tadi mulai dari fakultas dakwah (Fakultas Dakwah dan Komunikasi, red) dan FEBI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, red) mulai menanyakan kabar seperti pie pie pie kabare? mulai menjurus ke sana dan ada nyanyian rungkad-rungkad dan seterusnya dan ada istilah UKT larang penyampaian melalui nyanyian mulai ada,” tuturnya.
Setelah serangkaian acara pembukaan telah terlaksana, diakui oleh AL acara mulai tidak dapat dikondisikan.
"Sambutan rektor, salam penghormatan yang terhormat, gini gini gini kemudian masih bisa diikuti. Sudah setelah penghormatan yang saya hormati kepada yang sudah selesai mau menyampaikan sambutan sudah gak kondusif. Semua nyanyi, gak ada yang bisa diam, menyanyi saling sahut," terang dia.
Pada keadaan tersebut, Ketua senat, Prof. Ali Aziz, berusaha meredakan suasana dengan mengajak hadirin untuk bersholawat bersama. Namun, upaya ini tidak berhasil meredakan ketegangan. Rektor dan pimpinan universitas juga berusaha memberikan sambutan, namun nyanyian dan interupsi tetap terjadi.
“Oleh Prof. Kyai Ali Aziz diminta untuk ayo kita sholawat bersama sallallahu ala Muhammad, maba itu sebetulnya ada yang mau mengikuti sholawat tersebut tetapi oleh panitia saya melihat itu ah jangan diikuti jangan diikuti gausah melok gausah melok jadi gak melok, akhire nyanyi-nyanyi lagi, gak kondusif,” lanjut AL.
Ketika diwawancarai Kru Edukasi (15/08) tentang apakah semua pihak tidak dapat dikondisikan dalam peristiwa itu, AL jelaskan bahwa ada yang tidak ikut menyanyi yang mengakibatkan peserta tersebut dapat dikondisikan, salah satunya yaitu peserta PBAK bagian Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK).
"Saya melihat apa yang ada di lapangan, tarbiyah (FTK, red) ya hanya diam, gak ikut bernyanyi sama sekali, bahkan ketika penutupan sidang senat tersebut para mahasiswa tarbiyah apa ya tangannya diangkat keatas membentuk huruf love," terangnya saat diwawancarai.
Puncak dari kejadian tersebut ialah penutupan sambutan yang ditandai dengan turunnya anggota senat dari panggung acara PBAK.
"Setelah ditutup, para anggota senat keluar. Masih sempet lama saling aduh yel-yel saling menyanyi dari setiap fakultas," jelasnya.
(FU, KH, & SM)
Tidak ada komentar
Posting Komentar